Tuesday, November 23, 2010

Facebook Hambat Perkembangan Verbal

 
Akhir-akhir ini masyarakat kita dilanda demam facebook. Lihat saja, di sini di sana kesini kemari, laptop dan komputer mereka dijejali oleh situs ini. Sebenarnya apa sih facebook itu sehingga popularitasnya begitu meningkat di kalangan masyarakat? Facebook adalah layanan yang membantu anda terhubung dengan orang-orang lain di sekitar anda. Bener nggak sih?

Facebook syndrome atau kecanduan facebook sudah menjangkiti sebagian besar masyarakat Indonesia negara kita tercinta termasuk saya. Jujur saya mendapat pusing di sekitar kepala sekitar beberapa menitan setelah berhadapan dengan komputer yang menampilkan display facebook. Kalau tidak begitu, bila saya melihat teman saya yang mengajak bicara saya setelah saya ber-facebook ria, rasanya seperti piye-piye... ngono lo. Mau menjawab yo belum karuan disebut sempurna. Apalagi, makna yang sebenarnya ingin disampaian malah sama sekali tidak ter-throw in. Padahal ini komunikasi langsung. Mata ke mata. Bahkan, jika main facebook-nya sudah terlalu over, mendengar suara teman saya saja harus diiulang dua kali. Benar, minta diulang. Ente pernah nggak? Kalau sudah level yang seperti ini, foul jadinya. Harus di-freekick. Tapi jangan di-kickoff.

Otak kita secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian, otak besar (serebrum), otak kecil (serebrum), dan otak tengah (mesensefalon). Ketika kita sedang membaca, memperhatikan, dan menelaah, yang bekerja itu otak besar, lebih khususnya lobus parietalis yang sekaligus berfungsi sebagai pusat motoris gerak sadar. Di depan lobus parietalis itu ada yang namanya lobus temporalis yang berfungsi untuk pendengaran. Nah, di sinilah, bila lobus parietalis terlalu sering digunakan atau konsentrasi berpihak pada lobus parietalis, maka kerja lobus temporalis akan kacau. Padahal lobus temporalis berfungsi pada pendengaran. Itulah mengapa jika kita terlalu lama ber-facebook maka pendengaran akan sedikit terganggu, begitu juga dengan berbicara, yang letak koordinasinya juga tidak jauh dari lobus parietalis. Gangguan ini tidak hanya terjadi ketika bermain facebook tetapi kegiatan yang intinya membaca juga dapat menyebabkan kejadian seperti ini. Wallahu a'lam.

Referensi : Seribu Pena Biologi 3 SMP

Waduh, Bahasa Inggris Saya ANCUR!!

  


Kroks. Wah kapok saya selama ini posting blog pake bahasa Inggris. Mangkele pol! Saya kira bahasa Inggris saya bagus-bagus saja... eh rupanya hancur berantakan. Saya sadar sekarang.

Kejadian ini bermula ketika kelkom PA kemarin (12/11). Pertama kali saya iseng mau ngecek statistik blog. Sudah berbeda jauh rupanya, dibandingkan dengan satu dua bulan yang lalu. Pengunjungnya pun meningkat. Tak hanya "manusia-manusia" lokal, tetapi juga bule berkulit bulu babi. Hasil yang saya baca, pengunjung ada yang dari Amerika, Kanada, Spanyol, dan satu orang Mesir. Pikirku, ngapain mereka sudi buka blog ini, kesasar kali ya? Atau jangan-jangan hanya kesasar di luasnya hutan belantara dunia maya yang tak terhingga batasnya sampai akhir masa? (lebay)

Intinya saya simpulkan bahwa mulai sekarang insya Allah saya tidak nulis inggris-inggrisan lagi. Malu ah, grammar jelek, kosakata bobrok, kalimat nggak karuan. Akhirnya saya tobat dari semua itu dan menuju kembali ke jalan yang benar... Shadaqallaahul 'adziiimm.

Friday, November 12, 2010

A Letter from Mount Merapi

 
Assalamu'alaikum.

I live in the Solo, the city where located about 40 kms to the east from the crater of Mount Merapi. I stayed more specifically in Assalaam Islamic Boarding School.

No something wanted I write, no something wanted I say. I just wanted to tell the atmosphere and conditions at locations around here. Every morning and every night we saw a lumpy cloud in the sky of west. Fortunately, no lava reach until this area. The streets of Solo city crowded as usual, but unlike Jogja city (20 km radius of Merapi), which until now paralyzed because the eruption of Merapi. The shops of Jogja were quiet, schools and universities were closed, tourist attractions and souvenirs were stopped. Sometimes I heard the news Merapi erupts, then I also feel the impact. Solo city streets affected by volcanic ash and looked white.

Often we hear the safe Merapi safe area widened from the radius of 10 to 15 kms, from 15 to 20 kms, but thank Allah we do not get the news up to 40 kms. Hopefully Allah saved us by His power.

Maybe just like this. Probably no something I'll write again.


Wassalaam.


d'Massiv - Sudahi Perih Ini

 
Favorite songs. You can sing it in the room, in the class, on the road, or in the bathroom. Soft music, slow nuanced, beautiful and can be enjoyed at everytime. So, what will you do? Come on! Sit, listen and enjoy.