Friday, March 23, 2012

I Reformed It Become The Slim One!



Nggak terasa kepengurusan CASA kami tinggal sebentar. Nggak lama lagi kita akan lepas jabatan, hanya soal waktu. Setelah itu kendali klub astronomi ini pun menjadi milik adek kelas 4.

Walaupun begitu, gue ngerasa kami belum ada apa-apanya, belum ada kerjanya. Buktinya belum ada perubahan yang signifikan sejak gue dilantik sampe masa sekarang. Kegiatan rutin harian pun rasanya lebih sering kosongnya ketimbang adanya. Gue ngerasa kurang bertanggung jawab soal ini.

Seharusnya Beginilah Biologi, Ilmiah Tapi Tak Menggurui



Jujur gue paling benci sama biologi entah gimana. Gue pikir ngga’ ada guna yang realistis buat anak SMA kaitannya sama segala hal berbau biologi yang dipelajari di kelas.

Suatu saat pas ulangan mid biologi ada soal begini, kebetulan soalnya essay:

Jelaskan proses bertemunya sari makanan dan oksigen di mitokondria!

Dan inilah jawaban gue di kertas ulangan..

Tuesday, March 13, 2012

Lirik Lagu + Chord Kita Bisa! - TRANCAM BAND



Intro      :               D A Bm G 2x

(*)
D                                                       A
Terbangun dari mimpi panjang
          G                                   A
Menjalani hari tanpa senyuman
         D                                              Bm
Hati terasa hampa menyakitkan
         G                 A                       D
Karena persahabatan yang hilang

Wednesday, March 07, 2012

Mental Kaya #4: Punya Sisi Pandang Lain


Robert T. Kiyosaki bercerita dalam buku klasiknya Rich’s Dad Guide to Investing tentang dua ayah yang dimilikinya. Ayah pertama adalah ayah kandungnya sendiri, bekerja untuk pemerintah sebagai gubernur negara bagian Hawaii, AS dengan gaji yang tentu tidak kecil. Dia menyebutnya ayah miskin. Sedangkan ayah kedua adalah ayah temannya, Mike. Seorang pengusaha properti sukses ternama di Amerika Serikat yang menguasai beberapa pencakar langit di negerinya. Dia menyebut ayah Mike, ayah kaya.

Mental Kaya #3: Planning Masa Depan


Kebanyakan manusia yang sukses menulis planning-planning mereka dalam selembar kertas dan membiarkan apa yang mereka tulis membenam jauh di otak bawah sadar mereka, setelah puluhan tahun lamanya dan mereka sudah menjadi orang-orang penting di bidangnya, mereka menemukan kembali selembar planning mereka dan sadar bahwasanya kekuatan dari planning, begitu mempesona.

Tidak ada kaya dadakan, walaupun itu diperoleh dengan menang judi atau lotre. Para penjudi di Las Vegas sering kali mendapat US$10.000 hasil jackpot judi mereka namun dengan cepat apa yang mereka dapatkan lenyap begitu saja. Itu karena mereka tidak memiliki planning masa depan mereka dan hanya menggantungkan hidup pada spekulasi. Itulah sebabnya uang begitu cepat hilang dari tangan mereka.

Sebagai generasi muda Indonesia yang penuh dengan ambisi mengubah dunia, marilah kita mulai menulis planning-planning kita sedetail mungkin. Bukan sekadar mimpi atau angan-angan belaka tetapi juga disertai dengan usaha-usaha menggapai planning yang telah kita susun.

Mental Kaya #2: Tangan di Atas


Sesuai dengan sabda Rasul, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Ungkapan ini begitu tepat dengan prinsip mental kaya yang membenci menengadahkan tangan mereka. Mengapa demikian? Tangan di bawah identik dengan sifat kemalasan, tidak mau berusaha, dan tidak mau mengubah diri mereka. Orang bermental kaya selalu bekerja keras dan cerdas, mengusahakan apa yang ditargetkan oleh diri mereka sendiri maupun oleh perusahaan mereka, tidak mudah menyerah dan lepas tangan begitu saja.

Ini bukan berarti kita harus membenci para pengemis, anak jalanan, dan menelantarkan fakir miskin, namun marilah kita merombak mentalitas kita, mengubah pola pikir kita menjadi pola pikir yang produktif serta kreatif.

Mental Kaya #1: Menghargai Waktu


Mental kaya pertama adalah menghargai waktu. Semua orang kaya sangat menghargai waktu. Mereka menganggap waktu itu begitu penting. Waktu bagi mereka adalah modal yang gratis, bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin, namun akan terlewat begitu saja bila dibiarkan. Orang bermental kaya menggunakan waktu mereka dengan produktif sedangkan orang bermental miskin menghabiskan waktu mereka dengan konsumtif. Orang bermental kaya menghasilkan sesuatu dengan waktu yang mereka miliki, orang bermental miskin tidak berbuat apa-apa.

Sehubung dengan sangat bermanfaatnya waktu maka banyak bermunculan kalimat-kalimat mutiara tentang waktu. Ali bin Abi Thalib bilang “al-Waqtu kasy syaifi.” Orang barat punya “Time is money.” Rasulullah SAW pun bersabda dalam hadisnya bahwasanya bila hari ini lebih buruk atau minimal sama dengan hari kemarin maka kita termasuk orang yang celaka dan merugi.

Ketika Steve Jobs -mantan CEO Apple- diberi pilihan transportasi pesawat dari Los Angeles menuju New York seharga US$500 dengan waktu tempuh 5 jam, sedangkan rekannya merekomendasikan bus dengan tujuan yang sama seharga US$100 dengan waktu tempuh 5 hari, Jobs lebih memilih pesawat. Orang bermental kaya seperti Jobs sangat tidak mau kehilangan waktu produktifnya hanya untuk menunggu tibanya bus ke tujuan. Mereka tidak kehilangan uang mereka karena lebih memilih pesawat daripada bus. Yang mereka lakukan adalah membeli waktu dengan uang, alias menukarkan sejumlah besar uang mereka dengan waktu yang lebih produktif. Orang bermental kaya menggunakan waktu mereka dengan cara yang lebih produktif daripada orang bermental miskin.

Bukti berharganya waktu bisa juga kita tengok sejenak ke negara Matahari Terbit. Akhir-akhir ini bangsa mereka berhasil mengembangkan teknologi transportasi kereta api Shinkasen dengan kecepatan melebihi 300 km/jam! Mereka mengembangkan teknologi ini dengan menciptakan sistem rel menggunakan magnet yang tidak harus bersentuhan ketika kereta meluncur sehingga gaya gesek antara roda kereta api dan rel pun nyaris nol. Faktanya juga, jadwal keberangkatan dan tiba kereta api ini tidak pernah meleset lebih dari 5 detik. Subhanallah. Begitu menghargainya bangsa Jepang dengan waktu sehingga mereka rela dengan susah payah mengembangkan teknologi mutakhir mereka  hanya untuk selisih waktu beberapa detik. Orang Jepang sadar, waktu begitu berharga di mata mereka sehingga mereka meng-upgrade jenis transportasi yang satu ini.

Merekalah contoh orang-orang bermental kaya. Mereka tidak mau kehilangan detik-detik produktivitas mereka hanya karena sesuatu hal yang kurang berguna, seperti bengong di perjalanan. Mereka punya banyak tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu sehingga untuk urusan transportasi sehingga mereka tidak mau membuang waktu emas mereka. Marilah kita mulai menghargai waktu produktif kita!

Andakah Pemuda Bermental Kaya?


Hampir dimuat di DBA Magazine edisi-16

Itulah sebuah pertanyaan penting yang wajib dilontarkan kepada setiap generasi muda Indonesia, penerus generasi yang memegang kendali penuh terhadap kemajuan bangsa ini. Semua orang bisa dipastikan lebih memilih hidup kaya daripada hidup miskin, lebih memilih banyak materi daripada sedikit materi. Terlepas dari kadar keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki orang tersebut. Hal tersebut terjadi karena manusia memiliki sifat mencintai harta.

Salahkah kita apabila berusaha untuk kaya? Tidak. Rasulullah SAW Nabi kita saja melamar Khadijah dengan mahar 100 unta. Jumlah itu bukan jumlah yang sedikit. Itulah bukti bahwasanya Nabi kita adalah orang kaya. Lantas, apa alasan kita untuk tidak menjadi kaya?

Pada kesempatan kali ini saya akan membeberkan beberapa poin penting seputar mental kaya. Saya akan membagi-bagi poin tersebut dalam beberapa post dalam blog ini, soalnya panjang banget.

Tuesday, March 06, 2012

Temen Gue Bruno Mars


Tau Bruno Mars? 

Nih.. di posting kali ini gua mau nge-post temen gue gan.. Sumpah mirip banget Bruno Mars, pendendang lagu "Just the Way You Are". Gak salah lagi, udah banyak ngakuin kemiripannya, jadi ini bukan sekedar mata gua yang salah ato kurang jeli ato gimana.

Mau liat gimana mukanya?

Yuk cekidot..

Monday, March 05, 2012

Cepat, Tepat, Teliti, Ganas


Gua kemaren lomba lagi.

Kali ini penyelenggaranya Undip. Universitas keren di Semarang. Lomba ini sifatnya individual. Ga kerja tim.

Setelah insiden lomba di ITS kemaren, gue ga yakin dipercaya lagi sama pihak sekolah buat ngewakilin di lomba ini. Eh, ternyata gua salah. Beberapa minggu yang lalu gue dapet tawaran ikutan tes buat lomba ini. Ya, karena ini kesempatan makanya gua ambil aja.

Sedikit cerita tentang lomba ITS, bulan lalu ada lomba yang penyelenggaranya ITS, dan gue gagal mbawa nama sekolah di ajang ini. Entah kenapa pastinya banyak faktor. Dan tentunya banyak dari faktor tersebut gara-garanya gue sendiri. Gua terlalu emosional pas lomba. Gua ga tenang ngerjain soalnya. Gua kurang kerjasama sama kakak kelas setim gua (Okky). Dan akibatnya gue gagal.

Setelah insiden itulah ditambah kebetulan ada kesempatan dari Kepsek buat UMC (Undip Mathematic Competition), gue nyoba mulai take action ketimbang omong kosong.

Yaudah dan beginilah semua cerita dimulai.

Pagi itu gue berangkat bareng lima orang lainnya. Ada Luthfi Ahmad sama Rizqi Sina. Sedangkan ceweknya ada Heralda Fawrin, Zia Naziha, sama Anisa Fauzi. Semuanya pemain lama, kecuali si Sina sama Anisa.

Dan kita berangkat ke SMKN 2. Deketnya Manahan.