Sunday, June 25, 2017

Boys Day Out to Akiba and Shibuya

Meiji shrine
Weekend! Wira (IF2012) bilang sangat penat tiap weekend selalu di kampus. Jadi dia memutuskan buat jalan-jalan! Dia mau ngajak Iskandar (IF2011) sama Michi (IF2012) juga. Jadi simpelnya kita janjian jam 12.30 pm di exit stasiun Harajuku/Meijijingu-mae. Kali ini summer. Matahari terik tapi ga terlalu panas. Pakaian orang cerah warna-warni. Udara sejuk. Banyak orang keluar jalan-jalan.

Wira lagi S2 di bidang NLP (Natural Language Processing) di Tokodai (Tokyo Institute of Technology), semacam ITB-nya Jepang. Iskandar sama Michi software engineer di HDE, Inc di Tokyo. Mereka menetap di Jepang udah lumayan lama, udah sangat terlihat kayak penduduk lokal sini.



Aku naik Chiyoda Line dari Yoyogi-Uehara ke Harajuku. Sampe di Harajuku, aku nunggu di jembatan deket Meiji shrine. Gak lama kemudian dateng Iskandar, gak lama kemudian dateng Wira! Kemudian kita masuk ke Meiji shrine.

Buat ngasih gambaran lebih detil, kamu bisa baca Meiji shrine di sini.

Beginilah suasana Meiji shrine.

So many tourists

Kalo lagi beruntung, kadang kita bisa lihat upacara pernikahan orang di shrine sini sesuai adat Jepang. Cuma orang-orang tajir yang bisa nikah di sini, kata Wira. Daan kita emang lagi hoki. Bisa lihat langsung arak-arakan orang nikahan dalam tradisi Jepang.


A couple held a wedding at Meiji shrine


Dipayungin biar ga panas

Memimpin di depan adalah some kind of pemuka adat (?)
Mungkin semacam penghulu kalo di Indo

Berlangsung khidmat, arak-arakan bentuknya semacam parade.
Couple dan pengawalnya berjalan pelan-pelan. Ya, mirip nikahan tradisi Jawa lah ya.
Setelah puas lihat couple nikahan di Meiji shrine, kita balik jalan kaki di Harajuku. Selama perjalanan balik, aku jadi tau kosakata baru "kimo". Artinya jijik/disgusting/alay. Sepanjang perjalanan ke Harajuku, Wira banyak mencontohkan perbuatan-perbuatan "kimo", terutama dalam hal ngedeketin cewe, yang tak lain adalah hasil perbuatan dia sendiri.

Gentong bekas sake yang dihias

Ngefoto mbak-mbak random yang lagi pose
Kemudian kita sampai di Harajuku. Rame banget! Gaijin di mana-mana. Kayaknya ini salah satu destinasi yang suka dilewatin turis.
Harajuku at weekend. Pecah!
Di Harajuku kita ngelewatin banyak toko-toko. Kebanyakan fashion dan makeup buat cewek. Kadang ada benda-benda aksesoris, tapi masih seputar pakaian. Ada satu-dua toko lingerie. Kita sempet berpikir kalo misalkan kita cowok bertiga masuk, dan sok-sok mau tanya-tanya mau beli, kira-kira gimana ekspresi penjaga/kasirnya nanti. Hmm, menarik.

Kemudian kita berhenti di crepes. Wira sedang ngidam crepes. Kebetulan hari lagi panas jadi enak juga kalo makan yang adem-adem. Jadi yaudah kita ngikut aja Wira beli crepes.

Proper selfie

Siapa mbak-mbak di belakang? Kita tidak tahu. Dan sejujurnya ingin tahu.
Sebenernya selfie ini sengaja bertujuan ngefoto si mbak-mbak dengan cara yang agak "legal".
Abis itu kita pergi ke Akihabara! Kita ketemu Michi dulu di Akiba Radiokaikan. Abis itu kita ke Akihabara station. Dan inilah yang kita temukan setelah baru aja keluar dari stasiun.

AKB48 Cafe and Shop! 
Tentu saja kita masuk ke dalem shopnya. Ada banyak banget souvenir berbau-bau AKBan, dan tentunya original. Aku ambil kipas Yukirin, soalnya yang lain menurutku kurang buy-able.

Abis itu kita muter-muter dari toko ke toko yang lain. Akihabara Radiokaikan, Akihabara Culture Zone, amiami, dan terakhir di Don Quijote. We spotted some broken English at Akiba Radiokaikan.

You mau have found the wait for toilet?
Don Quijote adalah bangunan tempat teater AKB48. Teaternya sendiri di lantai 8. Sementara lantai 1-4 isinya semacam Carrefour di Indonesia, tapi juga jual lightstick dan pernak-pernah wibu lain. Lantai 5-7 isinya game center. Di lantai 7 ada maid cafe yang lucu banget mbak-mbaknya aaaaaa tapi aku lupa namanya, setelah sedikit googling ternyata namanya at-home cafe. Official websitenya ada di sini.

Kemudian kita pergi ke Shibuya buat makan sama belanja dikit. Kita ngelewatin Shibuya crossing yang ikonik dan rame banget.

Crossing Shibuya crossing

Kendaraan di Shibuya

Padat manusia

Salah satu gang untuk pejalan kaki di Shibuya
Dari stasiun, kita ke Genki Sushi. Sushinya enak! Lebih enak daripada yang ada di Indo. Cukup yakin karena ikannya selalu disajikan fresh karena di sini daerah originalnya.

Genki Sushi tampak depan 
Pesan dari layar. Ntar ada conveyor belt yang datang di depanmu langsung.





Abis itu kita ke Mandarake, sebuah tempat isinya penuh doujin yang lengkap banget. Trus ke animate, tempat lengkap buat beli benda-benda wibu buat koleksi. Aku liat ada beberapa DVD/novel Makoto Shinkai di sana, Byousoku 5 cm, Kimi no Nawa. Sisanya ga familiar haha. Abis itu Wira mau ke H&M buat belanja kemeja buat konferensinya di Kanada bulan depan.

Di akhir sebelum balik, aku dikenalin bahwa make monthly pass lebih murah daripada harus isi saldo tiap hari. Akhirnya kulakukan. Aku beli JR Pass Chiyoda Line + Yamanote Line buat commute tiap hari dari rumah ke kantor. Dan jatohnya ternyata lebih murah, bisa ngehemat 1000 yen - 3000 yen per bulan. Passnya sebulan sendiri sekitar 11.500-an yen.

Setelah beli JR Pass bulanan, kita balik ke tempat tinggal masing-masing pake kereta masing-masing. Good bye!

Related Articles

0 comment:

Post a Comment